Minggu, 30 Mei 2010

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, mengevaluasi menggunakan dan memperbaiki suatu produk. Yang di fokuskan dalam perilaku konsumen adalah bagaimana individu tersebut membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Ada 2 wujud konsumen yaitu :
1. personal consumer
2. organizational consumer

Ada 2 pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu :
1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal

Pendekatan Kardinal
Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan (misalnya mata uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan
menambash kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut
dalam jumlah tertentu. Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah
barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal Utility). Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun(The Law of Diminishing Marginal Utility),yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.
Syarat Keseimbangan:
1. MUx/Px =MUy/Py =….= MUn/Pn
2. Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M

MU = marginal utility
P =harga
M = pendapatan konsumen



Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan. Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah
barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).




KONSEP ELASTISITAS

elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Ada tiga konsep elastisitas yaitu:
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan

- elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
- elastisitas silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Elastisitas silang (Ec) terjadi karena presentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain.
-elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan


PERILAKU PRODUSEN
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai konbinasi
input yang digunakan untuk menghasilkan output. Pada dasarnya untuk menjelaskan fungsi produksi ini adalah berlakunya ” The Law Of Dimishing Returns” yang menyatakan apabila suatu input ditambahkan dan input-input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menarik, tapi ketika sampai pada suatu tingkat tertentu akan menurun , jika input tersebut terus ditambahka. Jadi dalam hukum ini ada 3 tahapan produksi , yakni :
1. Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat.
2. Tahap II : Pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil.
3. Tahap III : Pertambahan produksi total semakin berkurang. Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi meliputi :
a. factor produksi alam
b. factor produksi tenaga kerja manusia
c. factor produksi modal
d. factor produksi kewirausahaan
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Least cost combination adalah menentukan kombinasi input-input produksi untuk meminimalkan biaya produksinya dengan hal ini dapat meminimkan ongkos produksi seminim-minimnya tanpa mengurangi kualitas barang tersebut..