Selasa, 14 Juni 2011

PENALARAN DEDUKTIF SECARA TIDAK LANGSUNG

1. Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial merupakan proses penalaran yang mengggabungkan dua proporsisi yang berlainan untuk menarik suatu kesimpulan. Contoh :

· Semua binatang memiliki insting.

Kucing adalah binatang.

Jadi kucing memiliki insting.

· Semua bunga wangi.

Mawar adalah bunga.

Jadi mawar adalah wangi.


2. Silogisme Hipotesa

Silogisme hipotesa merupakan silogisme yang premis mayornya berproporsisi kondisional hipotesis (pengandaian). Contoh :

· Jika naik kelas berarti belajar

Saya belajar.

Jadi saya naik kelas.

Jika saya haus saya meminum air

saya haus.

Jadi saya meminum air.


3. Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proporsisi alternatif. Contoh :

· Rico adalah siswa atau mahasiswa.

Rico seorang siswa.

Jadi Rico bukan seorang mahasiswa.

· Sunlight adalah sabun pencuci piring atau sabun mandi

Sunlight merupakan sabun pencuci piring.

Jadi sunlight bukan merupakan sabun mandi.


4. Silogisme Entiment

Silogisme entiment adalah silogisme yang tidak mempunyai premis mayor. Contoh :

· Andreas seorang yang pandai bermain drum karena Andreas seorang drummer

· Safik memilik tubuh yang atletis karena Safik seorang Atlit.


5. Rantai Deduksi

Rantai deduksi adalah kumpulan dari seluruh penalaran deduksi baik yang langsung maupun tidak langsung. Contoh :

· Semua susu manis rasanya

Sebagian yang manis rasanya adalah susu

Setelah berolahraga saya meminum susu

Karena susu menghasilkan energi

Saya tidak pernah menolak diberi susu

Karena saya memang sangat suka susu

· Eko tidak suka buah mengkudu

Karena mengkudu hambar rasanya

Eko diberi buah mengkudu

Jadi eko tidak memakannya

PENALARAN DEDUKTIF SECARA LANGSUNG

Penalaran deduktif adalah penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung. Berikut adalah penalaran deduktif secara langsung.

1. Pola kalimat:

Semua S adalah P.

Sebagian P adalah S.

contoh kalimat:

  • Semua ikan hidup dilaut.
Sebagian yang hidup dilaut adalah ikan.

  • Semua anjing bisa menggigit.
Sebagian yang bisa menggigit adalah anjing.

2. Pola kalimat

Tidak satupun S adalah P.

Tidak satupun P adalah S.

Contoh kalimat:

  • Tidak satupun manusia bisa terbang.
Tidak satupun yang bisa terbang adalah manusia.

  • Tidak satupun keyboard adalah drum.
Tidak satupun drum adalah keyboard.

3. Pola kalimat

Semua S adalah P.

Tidak satupun S adalah tidak P.

contoh kalimat;

  • Semua luka berdarah.
Tidak satupun luka tidak berdarah.

  • Semua es adalah dingin.
Tidak semua es tidak dingin.

4. Pola Kalimat

Tidak satupun S adalah P.

Semua S adalah tidak P.

contoh kalimat:

  • Tidak satupun kucing adalah bertelur.
Semua kucing adalah tidak bertelur.

  • Tidak satupun ikan bisa berlari.
Semua yang berlari adalah tidak ikan.

5. Pola kalimat

Semua S adalah P.

Tidak satupun S adalah tidak P.

Tidak satupun tidak P adalah S.

contoh kalimat:

  • Semua cabai adalah pedas.
Tidak satupun cabai adalah tidak pedas.
Tidak satupun yang tidak pedas adalah cabai.

  • Semua luka adalah berdarah.
Tidak satupun luka adalah tidak berdarah.
Tidak satupun yang tidak berdarah adalah luka.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepak bola adalah olahraga yang menjadi favorit di indonesia bahkan di dunia. Di televisi pun sepak bola menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu bukan hanya bagi kaum adam tetapi kaum hawa pun menyukainya. Seiring perkembangan zaman muncul lah olahraga yang sepakbola dengan ukurang mini yaitu “FUTSAL”. Futsal diciptakan di Montivideo, Uruguay pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani. Juan Carlos Ceriani adalah salah seorang pelatih sepak bola asal argentina. Awal mula futsal di karenakan pelatih Juan Carlos Ceriani sangat kesal karena di kota Montivideo sering diguyur oleh hujan sehingga lapangan tergenang air dan menghambat proses latihan tim. Akhirnya Ceriani memutuskan untuk memindahkan latihan kedalam ruangan. Ternyata latihan didalam ruangan membuat permainan lebih atraktif, kemudian semakin banyak yang memainkan sepak bola dalam ruangan sampai sekarang. Kata futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu dari kata futbol (sepak bola) dan sala (ruangan) yang berarti sepak bola yang dilakukan didalam ruangan.

Hingga saat ini Futsal menjadi salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat indonesia. Sepak bola ruangan ini menarik banyak peminat di indonesia sehingga banyak tercipta lapangan-lapangan untuk menampung peminat futsal yang banyak di indonesia. Akan tetapi banyak diantara mereka yang belum mengetahui bagaimana cara bermain futsal yang benar.

Dengan semakin digemarinya futsal dikalangan masyarakat dan untuk memberikan informasi cara bermain futsal yang benar penulis membuat cd interaktif yang berisikan teknik dasar bermain futsal, peraturan resmi futsal, dan pengenalan strategi. Selain itu penulis juga ingin memberikan informasi tambahan tentang olahraga futsal.

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan ini, penulis membatasi pembuatan cd interaktif memuat tentang teknik dasar bermain futsal, peraturan resmi futsal, dan pengenalan strategi dengan gambar yang mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu penulis juga menjelaskan dengan mengambil teori-teori para pakar kesehatan tentang kelebihan dan kekurangan olahraga didalam ruangan. Keseluruhan perancangan cd interaktif ini dibuat menggunakan Macromedia Flash 8.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk membuat cd interaktif tentang tutorial futsal sehingga para pecinta futsal tanah air dapat mengetahui dasar-dasar bermain futsal dengan peraturan yang benar.

1.4 Metode Penelitian

Dalam mengumpulkan data dan memperoleh informasi yang diinginkan, penulis melakukannya dalam beberapa tahap.

Tahap pertama investigasi yaitu dimana penulis mengumpulkan informasi tentang para pecinta futsal tentang apa yang mereka ketahui dalam teknik dasar futsal dan peraturan-peraturannya.

Tahap kedua pengembangan yaitu dimana penulis merancang program aplikasi yang tepat untuk para pecinta futsal tanah air yang mengacu pada data yang diperoleh pada tahap sebelumnya.

Tahap ketiga implementasi yaitu dimana program aplikasi tutorial futsal yang sudah jadi akan diuji dan dilihat apakah program tersebut sudah layak untuk dipakai sebagai bahan pembelajaran dasar futsal.

Spesifikasi Hardware yang dipakai :

- Memory ram 2gb

- Processor AMD Athlon X2 250 3.00GHz

- Monitor lcd 17,5 inch

- Printer

- VGA ATI Radeon HD 4850

Software yang dipakai :

- Sistem Operasi Windows 7

- Macromedia Flash 8

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas, penulisan ilmiah ini akan dibuat dengan sistematika sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan. Penulis menguraikan permasalahan umum yaitu latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori. Dalam bab 2 akan dijelaskan landasan teori tentang Macromedia Flash, teori tentang berolahraga yang baik dan benar, dan teori struktur navigasi.

Bab 3 Pembahasan. Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dan perancangan aplikasi yang meliputi proses perancangan, penggunaan listing program dan hasil aplikasi.

Bab 4 Penutup. Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan yang dapat diambil tentang pembuatan cd interaktif tutorial futsal. Penulis juga memberikan saran yang didapat dari hasil penulisan.