Senin, 28 Desember 2009

KELEMAHAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL PENDIDIKAN!

Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi di limpahkan ke kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahakan ke pejabat fungsional yang teteap koordinasi nya atau pengambilan keputusannya tetap diserahkan ke kepala bagian. Maksudnya adalah pimpinan tertinggi tidak mempunyai tugas apa-apa dikarenakan semua tugas nya dilimpahkan ke kepala bagian yang berada dibawahnya.

Ciri-cinya adalah tidak tampak pembedaan antara tugas pokok dan tugas bantuan dan pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.

Keburukannya adalah kurang fleksibel dan tour of duty. selain itu pejabat fungsional akan merasa kebingungan karena di koordinasikan lebih dari satu orang.

KELEMAHAN STRUKTUR ORGANISASI GARIS PENDIDIKAN!

Didalam organisasi itu ada struktur. Apakah struktur organisasi itu?Suatu struktur organisasi menetapkan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal. Ada enam unsur yang perlu diperhatikan jika ingin merancang struktur organisasi. Elemen-elemen itu adalah spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalitas. Jadi didalam suatu organisasi itu harus terdapat strukturnya.

Organisasi lini dan staff adalah suatu organisasi yang bentuknya adalah pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian yang berada di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang memiliki fungsi sebagai penasehat saja. Misalnya mengenai masalah keungan, kerasipan dan lain lain.
Ciri-ciri dari struktur ini adalah hubungan atasan dengan bawahan tidak berlangsung secara langsung. Selain itu yang sangat mencolok adalah struktur ini mempunyai karyawan yang banyak.
Keburukannya adalah persaingan antara pejabat tidak sehat. selain itu juga dapat membuat proses decision making menjadi berliku-liku, dan tugas pokok orang-orang menjadi nomor dua.