1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial merupakan proses penalaran yang mengggabungkan dua proporsisi yang berlainan untuk menarik suatu kesimpulan. Contoh :
· Semua binatang memiliki insting.
Kucing adalah binatang.
Jadi kucing memiliki insting.
· Semua bunga wangi.
Mawar adalah bunga.
Jadi mawar adalah wangi.
2. Silogisme Hipotesa
Silogisme hipotesa merupakan silogisme yang premis mayornya berproporsisi kondisional hipotesis (pengandaian). Contoh :
· Jika naik kelas berarti belajar
Saya belajar.
Jadi saya naik kelas.
Jika saya haus saya meminum airsaya haus.
Jadi saya meminum air.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proporsisi alternatif. Contoh :
· Rico adalah siswa atau mahasiswa.
Rico seorang siswa.
Jadi Rico bukan seorang mahasiswa.
· Sunlight adalah sabun pencuci piring atau sabun mandi
Sunlight merupakan sabun pencuci piring.
Jadi sunlight bukan merupakan sabun mandi.
4. Silogisme Entiment
Silogisme entiment adalah silogisme yang tidak mempunyai premis mayor. Contoh :
· Andreas seorang yang pandai bermain drum karena Andreas seorang drummer
· Safik memilik tubuh yang atletis karena Safik seorang Atlit.
5. Rantai Deduksi
Rantai deduksi adalah kumpulan dari seluruh penalaran deduksi baik yang langsung maupun tidak langsung. Contoh :
· Semua susu manis rasanya
Sebagian yang manis rasanya adalah susu
Setelah berolahraga saya meminum susu
Karena susu menghasilkan energi
Saya tidak pernah menolak diberi susu
Karena saya memang sangat suka susu
· Eko tidak suka buah mengkudu
Karena mengkudu hambar rasanya
Eko diberi buah mengkudu
Jadi eko tidak memakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar